Blunder Jadikan Beras Sebagai Makanan Pokok ( Bagian 1 )

 

Makan nasi bukanlah budaya asli nusantara. Entah sejak kapan makan nasi menjadi populer menggantikan ubi, jagung dan sagu. Dari segi kandungan gizi, ubi dan jagung jauh lebih sehat dan bernutrisi - kandungan proteinnya lebih tinggi dari beras. Dari segi kemudahan pembudidayaannya pun, ubi lebih mudah - tinggal tancam batang ubi di sela sela pohon di kebun/ hutan pun bisa tumbuh subur. Proses panen dan memasaknya pun sangat mudah - tinggal cabut, bakar / rebus ubinya. Bandingkan dengan padi yang proses pembudidayaannya harus disawah dan butuh banyak air, perawatan dan pemanenannya butuh banyak waktu dan tenaga, harus melewati proses pengeringan, dan penggilingan menjadi beras. Bayangkan betapa susahnya orang-orang dulu harus menumbuk padi ( sebelum ada mesin penggiling beras ) demi makan nasi yang sebenarnya tidak akan enak jika tidak ada lauknya. Untuk apa memilih yang repot ( makan nasi ) jika bisa makan ubi yang serba lebih ( lebih mudah ditanam,lebih mudah dimasak,lebih bergizi tanpa lauk pun sudah enak ). Sudah saatnya kita berpikir ulang dan mengganti beras dengan ubi sebagai makanan pokok. Terlebih disaat perubahan iklim / kekeringan didepan mata, negara-negara yang menjadikan beras sebagai makanan pokok harus mulai mendiversifikasi dengan ubi dan jagung jika tidak ingin terjadi kelaparan akut karena kegagalan panen padi disemua wilayah.


Era kejayaan beras akan segera usai, perubahan iklim dan kekeringan adalah pemastinya. Persawahan bukanlah praktik pertanian yang ramah lingkungan. Membabat hutan untuk mencetak sawah secara terus menerus akan merusak lingkungan dan menjadi penyebab berbagai bencana - banjir, longsor, pemanasan, kekeringan, dan menurunnya kadar oksigen di udara.Jangan biarkan kebodohan dengan menjadikan beras sebagai makanan pokok terus berlangsung. Mari kita akhiri segera dengan mulai menanam ubi di kebun dan pekarangan rumah diantara sela-sela pohon. Makan ubinya, nikmati sayur / jamu dari daunnya, dan rasakan hidup yang lebih sehat. 

Kontributor : Tim Bagus

Video Pilihan :


 

Share: